NASEHAT

[ARTIKEL]JADILAH SEORANG SALAFY SEJATI, BUKAN SALAFY IMITASI!!*
Asy-Syaikh Rabi’ Al-Madkhali, Faidah Grup WA & Telegram


قال الشيخ ربيع بن هادي المدخلي حفظه اللّٰه:

{ إن السلفيين ليسوا بالمعصومين ولكنهم هم أهل الحق وأهل السنة وهم خير الناس عقيدة ومنهجا ودينا وأخلاقا وأدبا وعلما. }

[مجموع فتاوى ١٠/١١٥]

قال الشيخ محمد بن هادي حفظه اللّٰه:
{ السني الحقيقي: هو الذي لا يغضب لشيء من البدع إذا كانت عنده إذا ذكر المبتدع وطعن فيه وحذر منه، السني يفرح بذلك ما يغضب فإذا غضب فاعلم بأنه ليس بسني، بل هو كذاب،
وهذا الذي نعيشه نحن اليوم، هؤلاء إخلاصهم يمتحن بهذا الذي ذكرت لكم، فعلماء السنة هذه طريقتهم، وعلماء السلف هذا هو منهجهم، فمن صار عليه فهو السني والسلفي، ومن خالفه فهو الخلفي كائنا من كان. }
[http://bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=5388]

قال الشيخ محمد بن صالح العثيمين رحمه اللّٰه:
{ السلفيَّة هي اتباع منهج النبي صلى الله عليه وسلم وأصحابه ؛ لأنهم هم الذين سلفونا وتقدموا علينا , فاتباعهم هو السلفية. }
[لقاء الباب المفتوح الشروط ٥٧]

قال الإمام إبن القيم رحمه اللّٰه :

{ وبالجملة فهو غريب في أمور دنياه وآخرته لا يجد من العامة مساعدا ولا معينا فهو عالم بين جهال صاحب سنة بين أهل بدع داع إلى الله ورسوله بين دعاة إلى الأهواء والبدع آمر بالمعروف ناه عن المنكر بين قوم المعروف لديهم منكر والمنكر معروف. }

[مدارج السالكين ٣/٢٠٠]

Asy-Syaikh al-'Allamah Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali hafizhahullah berkata:

“Salafiyyun bukanlah seorang yang makshum (tidak terjatuh dalam kesalahan). Namun mereka adalah orang-orang yang berpegang pada kebenaran (ahlul haq), orang-orang yang berpegang dengan As-Sunnah (ahlus-sunnah). Mereka adalah sebaik-baik manusia dalam aqidah, manhaj, agama, akhlak, adab dan ilmu.”

[Majmu’ Fatawa, 10/115]


Asy-Syaikh Muhammad bin Hady hafizhahullah berkata:

“Seorang sunni (pengikut sunnah) yang sebenarnya adalah seorang yang tidak marah jika ada seseorang yang menyebutkan pelaku kebidahan lalu mencelanya dan memperingatkan (manusia) darinya. Seorang sunni seharusnya merasa senang dengan hal tersebut, ia tidak merasa marah. Namun jika ia marah, maka ketahuilah bahwa ia bukan seorang sunni, bahkan ia adalah seorang pendusta.

Inilah yang kami berlakukan padanya hingga hari ini. Ketulusan mereka (terhadap manhaj ahlus sunnah) diuji dengan hal ini, yang telah disebutkan pada kalian. Maka inilah jalannya para ulama sunnah, dan inilah jalannya para ulama salaf. Barangsiapa yang berjalan di atasnya maka ia seorang sunni salafi, dan barangsiapa menyelisihinya maka iaorg seorang khalafi (orang-orang baru) yang muncul, siapapun dia.”


Asy-Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata:

“As-Salafiyyah adalah mengikuti manhaj nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya. Nabi dan sahabat adalah salaf kita dan orang-orang yang mendahului kita, orang-orang yang mengikuti mereka adalah as-salafiyyah (salafy sejati).”

[Liqa' Al-Baab Al-Maftuuh kaset no. 57]


Al-Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata:

“Kesimpulannya, ia (al-ghuraba’/salafy sejati) adalah seorang yang asing dalam urusan dunia dan akhiratnya. Ia tidak memiliki penolong dan pembela dari orang-orang awam. Ia adalah seorang berilmu di tengah-tengah orang bodoh. Ia adalah ahlus-sunnah yang berdakwah menyeru kepada Allah dan rasul-Nya ditengah-tengah ahlul-bid’ah dan para da’i yang menyeru kepada kesesatan dan bid’ah. Ia memerintahkan yang ma’ruf dan melarang dari kemungkaran di tengah-tengah masyarakat yang menganggap sesuatu yang ma’ruf sebagai kemungkaran dan menganggap kemungkaran sebagai sesuatu yang ma’ruf.”

[Madarijus Salikin, 3/200]
Rujukan: Dari Situs ForumSalafy.Net / Channel Telegram Ashhaabus Sunnah @ashhabussunnah

**Judul dari Admin**
•┈┈┈┈•••Edisi•••┈┈┈┈┈•
IIII مجموعة الأخوة السلفية •✦• MUS IIII
ⓣ http://bit.ly/ukhuwahsalaf
➥ #Manhaj #salafy #tidak_maksum #pengikut_kebenaran #salafy_sejati #salafy_imitasi
sumber : http://www.alfawaaid.net/2016/07/artikel-jadilah-seorang-salafy-sejati.html
========================================================================

[AUDIO TANYA JAWAB ] Nasehat Untuk Teman Yang Futur
Tanya:
Kepada: salafybpp@gmail.com

Bismillah, afwan ustadz. Ana punya teman yang masya Allah dulunya seorang salafy. Ta'lim sangat rajin. Akan tetapi setelah dia diterima di sebuah perusahaan dan mungkin berteman banyak orang yang mempunyai pemahaman dari komunitas yang berbeda sehingga saat ini beliau sudah jauh dari majelis ilmu, berkumpul dengan saudara salafy lainnya dan kemudian kami mendapatkan info kalau beliau sudah jarang juga kelihatan berjama'ah di masjid. Sudah ada yang pernah nasehati beliau baik dalam email atau bicara langsung. Akan tetapi beliau tetap tidak berubah dan senang ngumpul bersama dengan teman-teman barunya. Tolong nasehatnya bagaimana sikap kita dan bagaimana caranya menasehati beliau?
Jazakallahu khairon.

Nasehat:
Allah subhanahu wata'ala berfirman:

لَيْسَ عَلَيْكَ هُدَاهُمْ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ

Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufiq) siapa yang dikehendaki-Nya (Al Baqarah: 272)

Tugas kita itu menyampaikan, tugas kita hanya menasehati. Adapun masalah hidayah, rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, tidak mampu memberi hidayah kepada pamannya. Yang hidup bersama beliau, 'alaihi shallatu wasallam. Tidak mampu, apalagi kalau hanya sekedar teman dekat, dulunya teman dekat. Walhasil kita memohon kepada Allah subhanahu wata'ala:

يَا مُقَلِّبَ القُلُوبِ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Wahai Allah Dzat yang membolak-balikkan hati, kokohkan hatiku diatas agamaMu. (HR. Trmidzi)

Berbagai macam fitnah yang ada di dunia ini menyebabkan seorang berubah. Tidak kokoh di atas kebenaran. Fitnah dunia, dulunya dia tidak punya harta, begitu puya harta, sudah. Terbuka baginya dunia. Yang dulunya masya Allah karena tidak punya harta, rajin datang ke masjid. Rajin datang ke masjid, dan juga mungkin tujuannya seperti yang disebutkan dalam pertanyaan. Tujuannya dia shalat, tujuannya dia baca qur'an supaya nanti dapat harta.

Tujuannya adalah untuk mendapatkan dunia, dan dia telah mendapatkannya. AKhirnya terbuka pintu dunia. Merambah kesana kemari, mendatangi tempat-tempat kemaksiatan, wal'iyaudzu billah. Ini fitnah, fitnah nisaa', fitnah para wanita, yakni fitnah, fitnah jabatan. Walhasil berbagai macam fitnah yang dapat menyebabkan berubahnya hati seseorang. Tugas kita menyampaikan, tugas kita memberi nasehat.

Ya akhi, bertakwa kepada Allah subhanahu wata'ala. Antum sudah tahu ini sesat, antum sudah tahu ini wajib, kenapa kamu tinggalkan? Nasehati dengan cara yang baik. Tapi kalau dia tidak mendengarkan, sudah bukan tanggungan kita.

فَإِنْ تَوَلَّوْا فَإِنَّمَا عَلَيْكَ الْبَلَاغُ الْمُبِينُ

Jika mereka tetap berpaling, maka sesungguhnya kewajiban yang dibebankan atasmu (Muhammad) hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang. (An Nahl: 82)

Masalah hidayah, Allah Azza wa Jalla memberi hidayah kepada siapa yang Allah kehendaki

Unduh Audio Disini
Sumber:  T I S

0 komentar:

Posting Komentar